Senin, 21 Oktober 2013

Proyektor


Proyektor adalah sebuah alat untuk membuat proyeksi. Biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, perkantoran, maupun sebagai sarana entertaintment. Dalam kegiatan pembelajaran dan perkantoran sering digunakan sebagai sarana presentasi (memproyeksikan atau memperbesar bahan presentasi dari laptop atau personal computer ke layar/screen). Untuk media hiburan, proyektor biasanya digunakan untuk nonton bareng (nobar) dalam rangka piala dunia, melihat film, atau yang paling hangat dalam ingatan adalah menayangkan pernikahan Ibas-Aliya di lapangan supaya dapat disaksikan banyak orang. Fungsi dari proyektor adalah untuk memperbesar gambar sehingga dapat terlihat jelas pada layar yang disediakan.

Jenis Proyektor

Proyektor ada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu elektronik dan transparansi.

1.   Proyektor elektronik


  •   Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :
  1. Kabel data, digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua jenis kabel  data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal Serial Bus) atau Parallel.
  2. Power Supply, untuk menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD Proyektor.
Istilah teknis dalam LCD Proyektor :
ANSI Lumens
Resolutions
Digital Light Processing (DLP)
Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
Aspect Ratio
Contrast Ratio
Lens shift
Keystone

  • Proyektor DLP
Pemrosesan Cahaya Digital (bahasa Inggris: Digital Light Processing, DLP (DMD). Setiap kaca mewakilkan satu pixel dalam gambar yang diprojeksikan.) adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam projektor dan televisi projeksi. DLP awalnya dikembangkan oleh Texas Instruments, dan mereka tetap pembuat satu-satunya teknologi ini, meskipun banyak produk pasar berlisensi menggunakan chipset mereka. Dalam projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Device
Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan: 800×600, 1024×768, dan 1280×720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum. Kaca-kaca ini dapat diubah posisinya dengan cepat untuk merefleksikan cahaya melalui lensa atau ke sebuah heatsink (disebut pembuangan cahaya dalam terminologi Barco). Penyusunan posisi dengan cepat kaca-kaca ini (intinya berganti antara ‘on’ dan ‘off’) membuat DMD mengatur intensitas cahaya yang direfleksikan melalui lensa, menciptakan efek abu-abu bertingkat sebagai tambahan untuk putih (kaca dalam posisi ‘on’), dan hitam (kaca dalam posisi ‘off’). Ada dua metode primer di mana sistem projeksi DLP menciptakan sebuah gambar berwarna, yang satu dengan menggunakan projektor DLP chip-tunggal, dan satu lagi menggunakan projektor tiga-chip. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat.

  • Proyektor LCOS
Bahkan resolusi teknologi ini d iperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
  • Proyektor Overhead (OHP)
Overhead proyektor digunakan untuk proyek transparansi. Transparansi adalah polyester film dari standar ukuran kertas A4 yang memungkinkan untuk melewati cahaya.
Bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologi DLP. Sedangkan kelemahan teknologi LCD adalah besar piksel yang terlihat jelas di gambar. Ini yang menyebabkan teknologi LCD kurang cocok untuk memutar film karena akan terasa seperti melihat film dari balik mata yang terhalang “selaput katarak”.

2.   Proyektor transparansi
Overhead proyektor yang mudah digunakan dan mereka merupakan yang pertama yang akan digunakan untuk kelas bisnis dan presentasi. Ini adalah sebelum kedatangan data dan video proyektor. Proyektor yang dapat diatur dalam 10 detik, lengan dapat bertekad untuk mudah dibawa. Resolusi di kisaran 4000 lumens. OHP yang dilengkapi dengan aksesoris seperti portabel berdiri sehingga proyektor dapat ditempatkan di tengah kelas, yang dpt layar, perpanjangan kabel dengan panjang yang berbeda, dan sockets.

Tips merawat projector
  1. Perhatikan pengkabelan dengan benar sesuai petunjuk
  2. Pastikan menghidupkan dan mematikan projector sesuai prosedur yang di anjurkan pada buku panduan, tidak dianjurkan mematikan projector sebelum fan off.
  3. Rawatlah Air Filter ( saringan udara ) secara berkala jika projector anda menggunakan teknology LCD.
  4. Gunakan Stabilizer jika listrik tidak stabil.
  5. Beri jarak projector anda ketika sedang digunakan minimal 75cm dari benda-benda yang dapat menghalang sirkulasi udara disekitar projector.
  6. Jika projector mobile gunakan tas yang di beri spon tambahan.Apabila listrik mati dan tidak lama hidup kembali, HARAP tunggu kurang lebih 5 menit untuk system cooling lamp, agar umur lampu tidak cepat abis.

sumber :

http://pgrisumbersari.wordpress.com/2012/01/12/mengenal-proyektor-dan-cara-penggunaannya/
 
http://www.puskespro.com/news/1/Tips-merawat-projector
 
http://wahyumyranto11.blogspot.com/p/proyektor-elektronik-proyektor-digital.html
 
 

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar